Petanahan, Kebumen
Petanahan | |
---|---|
Kecamatan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Kebumen |
Pemerintahan | |
• Camat | RAM GUNADI, SH |
Luas | 44,840 km² |
Jumlah penduduk | 52.018 |
Kepadatan | 1115 jiwa/km² |
Desa/kelurahan | 21 |
Petanahan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan Petanahan terletak di sebelah selatan Kota Kebumen. Jarak Kecamatan Petanahan dari Kota Kebumen adalah 15 kilometer melalui Desa Grogolbeningsari. Luas wilayahnya 44,840 km², dan jumlah penduduknya 52.018 jiwa (laki-laki 26.456 jiwa, perempuan 25.562 jiwa). Kecamatan Petanahan terdiri atas 21 desa, 81 RW, dan 258 RT. Pusat pemerintaha Kecamatan Petanahan berada di Desa Petanahan. Kecamatan Petanahan merupakan kecamatan persimpangan karena merupakan penghubung antara jalur tengah Jawa Tengah melalui Gombong dengan jalur selatan.
Daftar isi
Desa/kelurahan[sunting | sunting sumber]
Batas-batas Wilayah[sunting | sunting sumber]
- Sebelah Barat: Kecamatan Puring dan Kecamatan Adimulyo
- Sebelah Timur: Kecamatan Klirong
- Sebelah Utara: Kecamatan Sruweng
- Sebelah Selatan: Samudera Hindia
Geografi[sunting | sunting sumber]
Kecamatan Petanahan memiliki geografi berupa dataran rendah dan wilayah pesisir. Kecamatan Petanahan yang berbatasan dengan Samudera Hindia memiliki wilayah pesisir atau pantai sepanjang sekira 11,5 kilometer mulai dari Desa Karangrejo, Desa Karanggadung, dan Desa Tegalretno. Ketinggian rata-rata Kecamatan Petanahan adalah 10 meter diatas permukaan air laut. Sejumlah sungai yang ada di wilayah ini antara lain Sungai Bengkung, Sungai Yuda, Sungai Aren, Sungai Kembangabang, Sungai Jabres, Sungai Joho dan Sungai Rama.
Penggunaan Lahan[sunting | sunting sumber]
Penggunaan lahan di Kecamatan Petanahan umumnya digunakan sebagai lahan persawahan terutama di wilayah utara. Sementara semakin ke selatan atau pesisir, lahan yang mengandung lebih banyak pasir digunakan untuk pertanian palawija dan sentra buah serta sayur mayur. Sebagian besar lahan perswahan di Kecamatan Petanahan merupakan jenis sawah irigasi dari Waduk Sempor. Hasil bumi Kecamatan Petanahan berupa padi, sayur-mayur, buah buahan, palawija, dan nira kelapa.
Transportasi[sunting | sunting sumber]
Transportasi di Kecamatan Petanahan berupa angkutan kota berupa bus kecil yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Petanahan dengan pusat Kabupaten Kebumen. Selain itu terdapat pula bus antar kota yang melintasi Kecamatan Petanahan. Jadi apabila dari Jakarta bisa langsung menggunakan Bus Karyasari jurusan Jakarta-Purworejo yang melalui jalur selatan. Penumpang bisa langsung turun di Kecamatan Petanahan tanpa berganti-ganti angkutan lain. Hal tersebut dikarenakan Kecamatan Petanahan juga dilintasi jalan alternatif jalan lintas selatan (JLS) pulau jawa dan juga jalan Daendels. Kedua ruas jalan tersebut menghubungkan sejumlah kota di jawa bagian selatan seperti Kabupaten Purworejo, Kabupaten Cilacap, Kota Yogyakarta dan lainnya. Selain itu juga dilintasi jalan alternatif Guyangan Kecamatan Karanganyar - Kecamatan Petanahan - Daendels. Sarana dan Prasaran penunjang seperti jalan hotmix dan jembatan sudah baik diruas vitas wilayah ini. Ibukota Kecamatan Petanahan merupakan kecamatan yang berkembang pesat di wilayah selatan Kabupaten Kebumen sehingga wilayah ini sangat mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum.
Penduduk[sunting | sunting sumber]
Sebagian besar penduduk Kecamatan Petanahan berprofesi sebagai nelayan, petani, buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta dan PNS. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatera, Bali, dan Kalimantan. Mayoritas penduduk Kecamatan Petanahan memeluk agama Islam dan agama Kristen. Jenjang pendidikan yang dicapai penduduk di wilayah ini adalah hingga Universitas meski sebagiaan besar tamatan Sekolah menengah pertama
Sekolah Menengah[sunting | sunting sumber]
Beberapa sekolah menengah negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Petanahan adalah sebagai berikut :
- SMAN 1 Petanahan
- SMK Muhammadiyah Petanahan
- SMK Bani Ibrahim Banjarwinangun
- MA Darussa'adah Kritig
- MA Wathoniyah Islamiyah Karangduwur
- MA Yapika Tanjungsari
- MA Salafiyah Syafiiyah Grogolpenatus
- SMPN 1 Petanahan
- SMP Terbuka Petanahan
- SMP Muhammadiyah Petanahan
- SMP PGRI Petanahan
- SMP Miftahul 'Ulum Banjarwinangun
- MTs At Tauhid Jogomertan
- MTs Darussa'adah Kritig
- MTs Salafiyah Syafiiyah Grogolpenatus
- MTs Wathoniyah Islamiyah Karangduwur
Sarana Publik[sunting | sunting sumber]
Sarana publik di Kecamatan Petanahan cukup bagus dengan adanya pasar tradisonal, langgar, masjid, gereja yang mendukung serta fasilitas kesehatan. Berikut sejumlah fasilitas umum yang ada di Kecamatan Petanahan:
- Pasar Petanahan di Desa Petanahan
- Pasar Gamblok di Desa Tanjungsari
- RSU PKU Muhammadiyah Petanahan di Desa Munggu
- Puskesmas Petanahan di Desa Petanahan
- Kantor Pos Petanahan di Desa Grogolpenatus
- TPI Tegalretno di Desa Tegalretno
Pariwisata & Sosial Budaya[sunting | sunting sumber]
Kecamatan Petanahan merupakan wilayah yang cukup dikenal tidak hanya di Kabupaten Kebumen tetapi daerah luar Kabupaten Kebumen dikarenakan kecamatan ini mempunyai objek wisata yang cukup menarik. Berikut tempat wisata yang ada di Kecamatan Petanahan
1. Pantai Petanahan
- Pantai Petanahan atau Pantai Pandan Kuning merupakan sebuah pantai yang ada di Dusun Karanggadung, Desa Karanggadung. Pantai Petanahan sempat menjadi primadona pariwisata Kabupaten Kebumen yang tersohor di seluruh pulau Jawa. Namun akhir-akhir ini pamor Pantai Petanahan mulai meredup. Dahulu pantai Petanahan memiliki gumuk pasir yang tinggi dan luas seperti Parangtritis di Yogyakarta.
- Namun kini kondiisnya mulai hilang/ rusak dikarenakan penambangan pasir pantai. Pantai Petanahan memang sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah setempat pasalnya pantai ini merupakan objek wisata yang dikelola Pemkab sekaligus sudah di kenal di daerah Kabupaten Kebumen dan sekitarnya. Sejumlah saran atau fasilitas pendukung tampak usang dan tak terawat. Pantai ini memiliki pasir pantai berwana abu-abu mengkilap serta kemiringan bibir pantai yang landai. Pantai Petanahan dikenal dengan ombak lautnya yang ganas sehingga di beberapa titik ditemukan abrasi.
2. Pantai Tegalretno
- Pantai Tegalretno merupakan sebuah pantai yang berada di Desa Tegalretno. Keindahan bentangan alamnya merupakan perpaduan perairan Samudera Hindia dengan pantainya yang bersih, hamparan padang rumput di tepi pantai, Laguna Kali Buntu, tanaman bakau, gumuk pasir yang ditumbuhi aneka tanaman khas daerah pantai dan aktifitas nelayan. Pantai Tegalretno memiliki pasir pantai hitam kecoklatan yang lebih bersih dan landai. Suara deru ombak pantai selatan yang berlomba menjadi sajian sama layaknya pantai lain yang ada di Kabupaten Kebumen. Sementara pohon cemara meneduh dibatas utara bibir pantai ini.
- Selain menawarkan pemandangan laut pantai selatan, di objek wisata yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Pantai Petanahan itu juga mempunyai keindahan lain. Pengunjung bisa mengelilingi Kali Buntu dengan menggunakan perahu milik nelayan yang khusus untuk mengangkut para wisatawan. Gundukan gumuk pasir menempatkan wisatawan untuk melihat ”rawa-rawa” dalam jangkauan luas yang ditumbuhi bakau serta rerumputan hijau. Pemandang lebih indah jika senja mulai menyapa. Matahari yang hendak terbenam menjadi pemandangan indah berpadu perahu-perahu nelayan serta pemancing yang mencari rejeki dari kekayaan laut selatan.
- Namun kini kealamian Pantai Tegalretno terancam oleh gencarnya pembangunan usaha tambak udang yang mulai menjamur di pesisir Kabupaten Kebumen. Bagi warga kecamatan Petanahan, Pantai Tegalretno menjadi lokasi ritual larung sesaji ke laut kidul. Ritual tersebut sebagai puncak tradisi sedekah laut yang biasa digelar nelayan setahun sekali tepatnya bulan Suro pada penanggalan Jawa.
3. Hutan Cemara Wanagama III
- Hutan Cemara Wanagama III merupakan sebuah objek edu-wisata yang berdekatan dengan objek wisata Pantai Petanahan atau di Desa Desa Karanggadung. Hutan Cemara Wanagama III merupakan hutan cemara udang seluas 600 hektar. Hutan Cemara Wanagama III diresmikan tahun 2010 silam oleh Menteri Kehutanan saat itu yakni Zulkifli Hasan, S.E., M.M. Peresmian hutan Wanagama III yang diprakarsai oleh Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta ini salah satu tujuannya adalah untuk mendorong inisiatif rehabilitasi pantai-pantai di kabupaten-kabupaten pesisir Pulau Jawa, khususnya yang memiliki ekosistem sejenis (seperti gumuk pasir).
- Hutan Cemara Wanagama III yang juga merupakan tempat penelitian awalnya dirintis dari skala laboratorium sebelum tahun 2007 lalu oleh UGM Yogyakarta. Cemara udang menjadi salah satu pilihan vegetasi yang ditanam di kawasan tersebut setelah melihat kemampuannya menahan laju tsunami seperti yang terjadi di pesisir Pantai Cilacap. Hutan Cemara Wanagama III diharapkan tidak akan hanya menjadi hutan pendidikan (teaching forest) namun juga research forest (hutan penelitian). Hadirnya hutan Wanagama III yang juga telah menjadi lokasi KKN PPM mahasiswa UGM ke depan selain untuk perbaikan dan konservasi lahan sekaligus mampu untuk memberdayakan masyarakat setempat. Kini Hutan Cemara Wanagama III menjadi daya tarik Pantai Petanahan karena lokasinya yang rindang dan sejuk.
4. Wisata Lain
- Selain wisata pantai, Kecamatan Petanahan juga memiliki potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi diantaranya adalah:
- 1. Wisata Religi: Sejumlah tempat yang digunakan untuk wisata religi antara lain Makam Syeikh Anom Sidakarsa di Desa Grogolbeningsari, Makam Syeikh Abdul Awal di Desa Kebonsari dan Petilasan Pandan Kuning di kawasan objek wisata Pantai Petanahan, Desa Karanggadung
- 2. Wisata Kuliner: Kuliner khas Kecamatan Petanahan diantaranya Soto Petanahan, Jenang Sabun, dan Soto Tahu. Selain itu juga terdapat Bakso. Bakso mungkin terlihat makanan biasa, namun "Bakso Petanahan" berbeda dengan bakso di daerah lainnya.
- 3. Kerajinan: Di Kecamatan Petanahan terdapat kerajinan anyaman bambu untuk pembuatan caping atau tudung yang terletak di Desa Grujugan dan desa-desa di sekitarnya. Kemudian minyak kelapa murni (VCO) di Desa Petanahan. Lalu terdapat pengrajin gula jawa di Desa pesisir seperti Karanggadung, Desa Karangrejo, Desa Munggu dan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar